Paris, 8 Mei 2025 | Ditulis oleh tim sanggau
Paris Saint-Germain (PSG) mengukir langkah gemilang menuju final Liga Champions 2024/2025 setelah mengalahkan Arsenal 2-1 pada leg kedua semifinal di Parc des Princes. Dengan keunggulan 1-0 dari leg pertama berkat gol Ousmane Dembélé, PSG menutup laga dengan agregat 3-1, memastikan tempat di final melawan Inter Milan di Allianz Arena, München, pada 1 Juni 2025. Gol-gol dari Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi menjadi penentu kemenangan, sementara Bukayo Saka mencetak gol hiburan untuk Arsenal dalam pertandingan yang penuh drama dan emosi.
Babak Pertama: PSG Cetak Gol Cepat, Arsenal Berjuang Keras
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi, kedua tim saling jual beli serangan. PSG, yang bermain di hadapan pendukung fanatiknya, langsung menekan. Pada menit ke-27, Fabian Ruiz memecah kebuntuan. Memanfaatkan bola rebound di batas kotak penalti, Ruiz melepaskan tembakan akurat yang bersarang di sisi kanan gawang David Raya, membuat skor menjadi 1-0 (agregat 2-0). Gol ini mengguncang Arsenal, yang kini harus mengejar defisit dua gol.
Arsenal merespons dengan agresif. Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli menjadi ancaman utama di sayap. Pada menit ke-4, Martinelli nyaris menyamakan kedudukan dengan tembakan rendah dari kotak 6-yard, namun Gianluigi Donnarumma tampil luar biasa dengan penyelamatan krusial. Declan Rice juga mendapat peluang pada menit ke-3 melalui sundulan, namun bola melebar tipis. Meski Arsenal mencatatkan 6 tembakan di babak pertama, PSG lebih klinis dengan operan terukur dan pertahanan solid yang dipimpin Marquinhos. Babak pertama ditutup dengan keunggulan 1-0 untuk PSG.
Babak Kedua: Drama Penalti dan Gol Penentu
Memasuki babak kedua, Arsenal meningkatkan tempo untuk membalikkan keadaan. Peluang demi peluang diciptakan, namun PSG tetap berbahaya di serangan balik. Pada menit ke-64, Achraf Hakimi nyaris mencetak gol dengan tembakan rendah yang ditepis Raya. Momen krusial terjadi di menit ke-65 ketika Myles Lewis-Skelly dianggap melakukan handball di kotak penalti. Setelah tinjauan VAR, wasit Felix Zwayer menghadiahkan penalti untuk PSG. Vitinha maju sebagai eksekutor, namun tembakannya ke sudut kanan bawah berhasil ditepis David Raya, menjaga asa Arsenal untuk bangkit.
Namun, harapan Arsenal pupus di menit ke-72. Achraf Hakimi mencetak gol kedua PSG melalui kerja sama apik dengan Ousmane Dembélé. Menerima umpan di area bebas, Hakimi menyelesaikan peluang dengan tembakan dingin ke sisi kanan gawang, membuat skor 2-0 (agregat 3-0). Gol ini memukul mental Arsenal, yang mulai kehilangan ritme di lini tengah.
Arsenal akhirnya memperkecil kedudukan di menit ke-76 melalui Bukayo Saka. Memanfaatkan bola rebound di kotak penalti, Saka mengelabui Donnarumma dari jarak dekat, mengubah skor menjadi 2-1. Gol ini menghidupkan kembali semangat The Gunners, yang terus menekan di sisa waktu. Peluang emas dari Mikel Merino (menit 90+2) dan Ben White (menit 89) nyaris menyamakan kedudukan, namun penyelesaian yang kurang akurat membuat peluang tersebut sirna.
Momen Krusial
- Gol Fabian Ruiz (Menit 27): Tembakan akurat yang mengubah dinamika laga.
- Penyelamatan Penalti David Raya (Menit 69): Momen heroik yang sempat menghidupkan harapan Arsenal.
- Gol Achraf Hakimi (Menit 72): Kerja sama apik dengan Dembélé yang memastikan kemenangan PSG.
- Gol Bukayo Saka (Menit 76): Gol hiburan yang menunjukkan semangat juang Arsenal.
Menit Akhir: PSG Bertahan, Arsenal Tersingkir
Di masa injury time (5 menit tambahan), Arsenal mati-matian mencari gol penyama. Leandro Trossard nyaris mencetak gol pada menit ke-90+3, tetapi tembakannya diblok pertahanan PSG yang dipimpin Willian Pacho. Hingga peluit akhir dibunyikan pada menit ke-90+6, PSG berhasil mempertahankan keunggulan 2-1, mengunci kemenangan agregat 3-1 dan tiket ke final.
Statistik Pertandingan
- Penguasaan Bola: Arsenal 53%, PSG 47%
- Tembakan Tepat Sasaran: PSG 6, Arsenal 4
- Pelanggaran: PSG 11, Arsenal 11
- Kartu Kuning: PSG (Nuno Mendes, Khvicha Kvaratskhelia), Arsenal (Declan Rice, Bukayo Saka, Riccardo Calafiori)
Konteks dan Reaksi Pasca-Pertandingan
Kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi PSG, yang kembali mencapai final Liga Champions setelah terakhir melakukannya pada 2020. Pelatih Luis Enrique memuji kerja sama timnya: “Kami bermain dengan hati dan disiplin. Arsenal adalah lawan yang sangat tangguh, tetapi kami menunjukkan kualitas kami di momen penting.” Sementara itu, Mikel Arteta, pelatih Arsenal, mengakui kekalahan timnya: “Kami memberikan segalanya, tetapi PSG lebih klinis. Kami akan belajar dari ini dan kembali lebih kuat.”
Pendukung PSG di Parc des Princes menciptakan atmosfer luar biasa, dengan nyanyian dan sorak sorai yang menggema sepanjang laga. Di media sosial, hashtag seperti #PSGvsArsenal dan #UCL menjadi trending, dengan penggemar memuji performa Hakimi dan Dembélé, sementara fans Arsenal memuji semangat juang Saka meski hasil akhir mengecewakan.
Fakta Menarik
- Rekor PSG di Semifinal: Ini adalah kali ketiga PSG mencapai final Liga Champions dalam sejarah mereka.
- Peran VAR: Keputusan penalti di menit ke-67 menjadi sorotan, dengan beberapa penggemar Arsenal menganggapnya kontroversial.
- Performa Donnarumma: Kiper Italia ini mencatatkan 3 penyelamatan krusial, membuktikan kelasnya sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
- Head-to-Head: Dalam 5 pertemuan terakhir, PSG unggul dengan 3 kemenangan melawan Arsenal.
- Tanpa Mbappé: PSG tampil tanpa Kylian Mbappé, namun trio Dembélé, Kvaratskhelia, dan Barcola menunjukkan ketajaman.
Menuju Final: PSG vs Inter Milan
PSG kini bersiap menghadapi Inter Milan di final Liga Champions 2024/2025 di Allianz Arena, München. Inter, yang mengalahkan Bayern Munich di semifinal, akan menjadi lawan tangguh dengan kekuatan lini tengah mereka yang dipimpin Nicolo Barella dan serangan tajam Lautaro Martinez. Bagi PSG, final ini adalah kesempatan untuk mengakhiri paceklik gelar Liga Champions, sementara Inter berambisi mengulang sukses mereka pada 2010.
Penutup
Kemenangan PSG atas Arsenal adalah bukti taktik cerdas Luis Enrique dan mental baja para pemainnya. Meski Arsenal tersingkir, perjuangan mereka di Parc des Princes menunjukkan potensi besar untuk masa depan. Final PSG vs Inter Milan dijanjikan akan menjadi panggung epik, dengan kedua tim berambisi mengukir sejarah di München. Akankah PSG akhirnya mengangkat trofi Si Kuping Besar? Kita tunggu 1 Juni 2025!
Komentar